Bravo multipage !!!
Selasa, November 04, 2008
Reuni eks Multipage
Bravo multipage !!!
Selasa, Oktober 07, 2008
Mohon Maaf Lahir Bathin
Perkataan yang terindah adalah "Allah"
Lagu yang merdu adalah "Adzan"
Media yang terbaik adalah "Alqur'an"
Senam yang sehat adalah "Shalat"
Diet yang sempurna adalah "Puasa"
Kebersihan yang menyegarkan adalah "Wudhu"
Perjalanan yang indah adalah "Haji"
Khayalan yang baik adalah ingat "Dosa dan Taubat"
Gambar diambil dari www.indocenter.co.id
"Selamat hari raya Idul Fitri 1429 Hijriah"
Pun saya juga tak lepas dari salah kata dan tindak tanduk, oleh karenanya mohon dibukanan pintu maaf yang sebesar-besarnya untuk para blogger yang sempat berkunjung ke blog saya, mohon maaf sekali lagi blog saya juga tidak pernah saya update karena belum sempat meluangkan waktu untuk menulis lagi
Tagoballohu Minna Waminkum Taqobbal Ya Kariim, Minal Aidin Walfaidzin"
Sabtu, Juli 19, 2008
Indonesia Error
Foto-foto ini saya dapat dari kiriman imel teman, yang saya juga tidak tahu asal usul foto tersebut dari mana, mohon maaf jika yang merasa punya foto ini saya tidak menyebutkan sumbernya, mari kita lihat, yuuuuk mariii... :)
Kata Pak Satpamnya ketika sepatunya difoto "ini dulu waktu beli tulisannya masih EAGLE. sekarang jadi EAGEL. Bentar lagi bakalan jadi IGEL biar sesuai dengan ka ida h bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lama2 ntar jadi NGIGEL nih mas,
......fistafel.....Ayo buang tisunya ke fistafeeeeeellll......jauh amat sama wastafel...
Sesungguhnya memang begitulah cara membacanya.
Tank..... harusnya.
Lasok-te..
MODEL TERBARU! TERCANGGIH!
Rabu, Juli 02, 2008
Rindu "Rumah Masa Depan"
Gak sengaja malam itu saya sedang iseng membuat kerjaan rumah sambil menonton teve eh ketemulah acara 80'an di Metro TV. pada saat itu acara yang di sajikan adalah tentang sinetron di jaman 80'an yang pada waktu itu banyak di gemari oleh semua kaum tua dan muda, tersebutlah sinetron itu adalah "Rumah Masa Depan".
Bagi anda yang merasa anak-anak tahun 80'an pasti tahu kan? tentang sinetron ini? ah daya khayal saya seolah memutar ulang waktu yang telah lama berlalu flash back ke tahun 80'an, sinetron rumah masa depan dengan mengangkat keluarga sederhana yaitu keluarga pak sukri and family yang menjadi contoh tauladan, begitu hidup cerita itu, begitu enak untuk dinikmati. Kita menyaksikan sebuah karya anak bangsa yang begitu bagus dan sangat sayang untuk di lewatkan, inilah kejelian sutradara pada saat itu salut untuk pak Ali Shahab.
Cerita punya cerita ternyata terputusnya sinetron rumah masa depan oleh karena keterbatasan dana pada waktu itu, maklum pada saat itu setahu saya belum ada stasiun televisi swasta yang muncul hanya ada TVRI saja tidak seperti sekarang ini yang sudah menjamur.
Kembali ke sinetron saat ini, bermutu kah? enak kah untuk di tonton?
oh bagus-bagus loh..!! , seru banget..!!, asyik-asyik, mungkin bagi ibu-ibu rumah tangga atau para wanita-wanita muda sekarang walau tidak semuanya menjawab itu, lain hal dengan saya, tidak satupun dari sinetron yang ada sekarang ini membuat saya tertarik untuk menonton, dilihat dari judul sinetron dan alur ceritanya saja sudah tidak enak untuk di tonton atau di nikmati, kadang saya heran justru cerita-cerita yang asliiiii... bener-bener kacangan dan gak layak untuk di tonton malah menjadi ranking yang bagus ? kalau di pikir-pikir lagi yang bodoh itu penikmat sinetron, sutradara, copywriter atau juga pemain sinetronnya yach ?
Kapan sinetron kita bisa seperti dulu ? membuat cerita gak asal yang penting rating tinggi gak peduli cerita itu ngaco atau enggak, saya cuma berharap ada rumah produksi atau pekerja film yang jeli akan hal ini, jangan cari duit yang banyak sementara film yang mereka buat malah menjerumuskan pikiran-pikiran anak-anak kita kelak, tapi buat lah film itu dapat menyejukan hati mereka dan kita semua.
Sutradara Ali Shahab
Pemain :
Septian Dwi Cahyo - Bayu
Deddy Sutomo - Pak Sukri
Aminah Cendrakasih - Bu Sukri
Wolly Sutinah/Mak Wok - Nenek
Alwi A.S. - Pak Lurah
S. Bono - Pak Guru Darman
Sumber foto :misteridigital.wordpress.com
Kamis, April 24, 2008
Mau aman pacaran ? silahkan datang ke taman monas
"gak pa pa mas.. apa mau yang laen ? kena gigi gratis deh..."
Sumber foto: www.balipost.co.id
Sabtu, April 19, 2008
Cukup Dua Puluh Ribu Saja
"Pagi juga pak...!" jawab saya. lantas tanpa basa basi lagi tuh pak polisi langsung menawarkan mau damai apa tilang ??. Kampreeet dalam hati saya, karena saya lagi terburu-buru sudahlah saya ikut opsi pertama damai tapi tidak rela.
"Ya.. sudah cepat dua puluh ribu aja.." si polantas tak sabar.
"iya bentar pak ini juga lagi di cari..!!" sambung saya.
sreet.. dengan secepat kilat duit duapuluh ribuan sudah berpindah tangan ke tangan polantas itu.
"sudah silahkan jalan lagi..." kata si polantas
Alamaaak.., ini baru polisi nya apalagi pejabat negara yang lain yach ???
Gambar diambil dari sini
Sabtu, Maret 15, 2008
Catatan Kecil
Rabu, Maret 05, 2008
Ayat-ayat cinta
picture diambil dari MD Picture
Rabu, Februari 27, 2008
Blogwalking
Ada yang punya design bagus ?? sharing dong ???
Jumat, Februari 22, 2008
Beberapa alasan saya mau ngeblog
- Mau belajar menulis dengan baik dan benar, juga enak dibaca sama orang lain (bisa gak yach..)
- Mau mencari teman sebanyak mungkin di dunia maya ini
- Waktu kerja yang terbuang jadi banyak manfaatnya
- Nambah pengetahuan saya tentang blogger yang masih cetek banget :)
- Ada respon balik dari pengunjung yang lain
- Menambah komunitas baru
- Kalo lagi bad mood tinggal curhat di blog ini
- Jadi kenangan entah setelah beberap tahun nanti
- Kalo di kantor lagi lembur sekalian posting
- Nunggu Hujan berhenti deh...
Itu adalah bebarapa alasan saya untuk semangat ngeblog lagi, bagaimana dengan anda ??
Macet di Tugu Tani
Anehnya orang kita itu selalu aja jika ada sesuatu yang aneh, atau menarik membuat mereka jadi ramai ingin tahu.. ya memang keinginan tahuan itu bagus cuma yang begini ini yang salah.. sudah tau ada bus terbakar? eh orang-orang itu malah semakin mendekat dan sebagian pengemudi kendaraan lain berhenti seenaknya.. lucunya mereka seakan wartawan yang berlomba untuk mendapatkan gambar (foto) yang bagus dengan menggunakan handphonenya, dalam hati saya wah.. jadi banyak wartawan foto baru disini nih?
Akhirnya dengan susah payah saya bisa melewati kemacetan yang samakin parah, ugh.. lega rasanya tancap gas lagiiiii..... wussss....
Kamis, Februari 21, 2008
Males posting
Kamis, Februari 14, 2008
Valentine Day
Saya terima sebuah imel dari rekan kerja saya yang menarik tentang valentine day, saya rasa imel ini lucu banget, mohon maaf untuk yang pertama membuat imel ini saya tidak bisa menyisipkan nama anda, berikut ini artikelnya.
KENAPA VALENTINE HARUS 14 FEBRUARI?
Valentine dirayakan setiap 14 februari sesuai dengan arti kata Valentain
Va berasal dari Fa yang merupakan urutan nada ke-4 dari solmisasi
Do re mi fa
Jadi Fa disini menunjukkan 'empat'
Lent adalah bentuk ke tiga dari kata "Lend" yang dalam basa english
berarti meminjamkan atau dipinjam.
Nahh...dalam pinjam meminjam harus ada unsur 'belas kasihan'
Maka Lent bisa diartikan sebagai 'belas'
Tine berasal dari kata asli twin yang artinya kembar
Kata kembar adalah identik dengan angka 2
Maka kata valentine yang asli katanya berasal dari "Falenttwin" mempunyai arti
Fa = empat
Lent = belas
twin = dua
Jadi Empat belas bulan kedua
Alias 14 Februari
Itulah kenapa valentine diperingati setiap tanggal 14 februari
(Hanya orang2 dengan gangguan mental dan orang2 yang mau bunuh diri, yang percaya bahwa tulisan ini benar)
:::SEJAK KAPAN VALENTINE DIPERINGATI?
Berdasarkan buku2 tentang sejarah valentine yang saya baca
-Baik buku berjudul "valentine di jaman majapahit', "Primbon Valentine"
sampai buku "Da Valentine Code"-
Serta searching internet di wikipedia dan google
Maka didapatkan kesimpulan tentang sejarah awal mula valentine secara
detil dan sangat rinci
yaitu bahwasanya valentine mulai dirayakan SEJAK DULU
(hehehehe)
:::KENAPA VALENTINE IDENTIK DENGAN COKLAT?
haalaaah...
ini jawabanyya gampang aja
Karena coklat itu romantis.. kan asik kalo pas candle light dinner trus
ngasihnya coklat
Coba bayangin kalo ngasihnya nasi tumpeng, kan susah!
Jadinya ga romantis tapi tragis
::: KENAPA VALENTAIN IDENTIK DENGAN PINK?
Sebenarnya bisa aja dijawab:
Kalo pake item2, ntar disangkain dukun
Kalo pake biru2, disangkain satpam
Kalo pake putih2, disangkain pocong
Kalo pake ijo2, disangkain kolor ijo
Kalo pake abu abu, disangkain babu
ya kan ?
jadi emang cucoknya warna pink!
:::JIKA APA KITA MERAYAKAN VALENTINE?
satu
Jika ada pasangan alias pacar!
Karena aneh aja kalo makan candle light sendirian, nulis kartu valentine
buat diri sendiri, termasuk ngasih coklat buat diri sendiri sambil
menciumi diri sendiri di depan kaca...
(narsis akut)
Dua
jika punya modal
Karena apa?
Coklat itu mahal, coklat gambar ayam jago aja paling gak uda seribu rupiah
Belum lagi beli kartu ucapannya, makan malemnya, bunga mawarnya...byuh
byuh byuh...
Ingat..
"cinta itu buta....tapi butuh duit"
heheheheh
::: APA TEMA VALENTINE TAUN INI?
Ada beberapa tema valentain taun ini, yaitu:
valentain dengan bawain coklat 5 kilo digotong sendirian dari jakarta ke
bogor
(CAPPEEEE DEEHHH....)
Valentine sambil menikmati singkong yang dikasih ragi
(TAPEEEE DEEHHH....)
Valentine sambil makan sambal merah pedas di mangkuk berbentuk hati
(CABEEEEE DEEEHH....)
Valentine dengan memakai pakaian serba pink. Baju pink, celana pink,
sepatu pink, tutup muka pink, telinga pink dan hidung pink
(BABIIIIII DEEEHHH....)
Ahh...sudahlah
Tambah ga penting aja tulisan ini
Yauda..
Bagi yang merayakan selamat aja, bagi yang memang ga pengen merayakan
ya...santai aja
Tapi buat yang pengen merayakan tapi keadaan belum mengijinkan (baca :
jomblo red.)....semoga cepat mendapatkan pasangan
Ingat prinsip pertama harus jual mahal, sambil berkata "SIAPA GW"
Kalo belum dapet juga diturunkan menjadi "SIAPA DIA?"
Tapi kalo memang belum dapet2 juga turunkan lagi menjadi "SIAPA AJA"
ok!
Jumat, Februari 08, 2008
Bang Ben In Memorial
Iseng, dengerin lagu-lagunya bang Ben (baca: Benyamin)kembali pada ingatan saya kejaman waktu masih SMP kali yach.. si biang kerok, biang jail, tukang tipu, tukang main cewek, yang pintar juga, yang begonya juga ada.. pokoknya segalanya ada di jati dirinya sang maestro Benyamin Sueb yang saya salut lagi doi engga cuma pandai akting tapi lagu-lagunya itu asyik banget.., beneran.. :) coba anda dengar baik-baik, segala jenis musik itu ada di lagunya Benyamin.. dari Rock, Rock & Roll, Reegee, Blues and Jazz semua ada disitu.. hebat bukan ? hingga lagu Hiphop juga ada disitu.., semua tinggal kenangan, tapi karya-karya bang Ben tidak akan hilang entah hingga kapan.
Rabu, Februari 06, 2008
Reuni SMA angkatan 1993
Saya sebenarnya sudah tidak antusias lagi sebagai panitia reuni waktu itu, karena dari sejumlah pertemuan-pertemuan selalu tidak menghasilkan point atau hasil yang bagus di tambah waktu untuk mengurus keluarga juga sangat sedikit sekali dan akhirnya pada waktu acara meeting bersama jarang sekali ikut padahal posisi saya saat itu sebagai Wakil Ketua (kacaaau ... ini contoh salah satu panitia yang tidak bertanggung jawab he,he,he,he,...
Btw cukup lumayan lah tanggapan dari teman-teman yang ikut hadir dalam acara temu kangen itu, saya berharap ini bukan untuk pertama dan terakhir tapi untuk seterusnya bisa kita bersilahturahmi... salam hangat untuk teman-teman
Susahnya kalo masih jadi kroco
Kamis, Januari 24, 2008
Multiply gak bisa donwload ?
sudah jatuh tertimpa tangga pulaaa..... dan cuma bisa teriak anjriiiit... anjriiiit ....anjriiiiit
"loh..., kok jadi ngomongin si herman ?? :)
Rabu, Januari 23, 2008
Pilkada Walikota Bekasi
Pada saat saya menulis artikel ini berarti tinggal 4 hari lagi pemilihan pilkada akan berlangsug, mari kita lihat nanti siapakan calon Walikota Bekasi yang akan datang siapa pun yang menang nanti semoga dapa merubah wajah kota bekasi menjadi lebih maju, dan lebih terdepan dari daerah lain di pinggir kota Jakarta, jangan lupa ingat janji anda wahai calon calon walikota bekasi...!!! selamat dan sukses untuk Bekasi...
Selasa, Januari 22, 2008
Kayla & Athar
"Soeharto" Dikhianati Pembantu Dekatnya
Ini ada biografi dari orang terkuat pada jama ORDE BARU kayaknya bagus juga untuk di baca deh....
*****
Haji Muhammad Soeharto, dipanggil akrab Pak Harto, adalah sosok nama besar yang memimpin Republik Indonesia, selama 32 tahun. Suatu kemampuan kepemimpinan luar biasa yang harus diakui oleh teman dan lawan politiknya (senang atau tidak). Ia menggerakkan pembangunan dengan strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan). Bahkan sempat mendapat penghargaan dari FAO atas keberhasilan menggapai swasembada pangan (1985). Maka, saat itu pantas saja ia pun dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Pembangunan Nasional.
Namun, akhirnya ia harus meletakkan jabatan secara tragis, bukan semata-mata karena desakan demonstrasi mahasiswa (1998), melainkan lebih akibat pengkhianatan para pembantu dekatnya yang sebelumnya ABS dan ambisius tanpa fatsoen politik.
Ia memang seperti kehilangan ‘inspirasi’ dan ‘teman sehati’ setelah Ibu Tien Soeharto meninggal dunia (Minggu 28 April 1996). Pak Harto bukan pria satu-satunya yang merasakan hal seperti ini. Banyak pria (pemimpin) yang justru ‘kuat’ karena didukung keberadaan isterinya. Salah satu contoh, Bill Clinton mungkin sudah akan jatuh sebelum waktunya jika tak ditopang isterinya Hillary Clinton.
Pak Harto tidak segera mencari pengganti isterinya. Kesepiannya seperti teratasi atas dorongan pengabdian kepada bangsa dan negaranya. Ia menghabiskan waktu dalam mengemban tugas beratnya sebagai presiden. Apalagi beberapa pembantunya memberinya laporan dan harapan yang mendorongnya untuk tetap bertahan sebagai presiden. Bahkan, bersama pembantunya (menterinya) BJ Habibie, ia bisa berjam-jam berbicara. Tak jarang para staf harus menyediakan mie instan jika menunggui pertemuan mereka itu.
Rakyat bangsa ini tentu masih ingat. Seusai Pemilu 1997 dan sebelum Sidang Umum MPR, Maret 1998, para pembantunya, di antaranya Harmoko, selaku Ketua Umum DPP Golkar, menyatakan akan tetap mencalonkan HM Soeharto sebagai presiden 1998-2003. Tapi, justeru pada HUT Golkar ke-33, Oktober 1997 itu, HM Soeharto mengembalikan pernyataan itu untuk dicek ulang: Apakah rakyat sungguh-sungguh masih menginginkannya menjadi presiden?
Setelah berselang beberapa bulan, tepatnya tanggal 20 Januari 1998, tiga pimpinan Keluarga Besar Golkar atau yang lazim disebut Tiga Jalur Golkar, yakni jalur Golkar/Beringin (Harmoko), jalur ABRI (Feisal Tanjung) dan jalur birokrasi (Yogie SM), datang ke Bina Graha menyampaikan hasil pengecekan ulang keinginan rakyat dalam pencalonan HM Soeharto sebagai Presiden RI.
Saat itu mereka melaporkan kepada Pak Harto. "Bahwa ternyata rakyat memang hanya mempunyai satu calon Presiden RI untuk periode 1998-2003 yaitu HM Soeharto,” kata Harmoko mengumumkan kepada pers usai melapor kepada Pak Harto. "Mayoritas rakyat Indonesia memang tetap menghendaki Bapak Haji Muhammad Soeharto untuk dicalonkan sebagai Presiden RI masa bakti 1998-2003," tutur Harmoko yang didampingi M Yogie SM dan Jenderal TNI Feisal Tanjung ketika itu.
Menurut Harmoko, Jenderal TNI (Purn) H Muhammad Soeharto, setelah menerima hasil pengecekan itu, menyatakan bersedia dicalonkan kembali sebagai Presiden RI masa bhakti 1998-2003. Selain mengumumkan kesediaan Pak Harto dipilih kembali sebagai Presiden RI, menurut Harmoko, Keluarga Besar Golkar juga membuat kriteria untuk calon Wakil Presiden, antara lain memahami ilmu pengetahuan dan industri. Pernyataan ini mengarah kepada BJ Habibie.
Dari hasil pengecekan yang dilakukan oleh keluarga besar Golkar itu, masih menurut Harmoko, Pak Harto menghargai kepercayaan sebagian besar rakyat Indonesia tersebut walaupun harus ada pengorbanan bagi kepentingan keluarga. Tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara, Haji Muhammad Soeharto tidak mungkin menghindar dari tanggung jawab sebagai patriot dan pejuang bangsa.
"Dengan adanya kepercayaan rakyat ini tidak membuat Bapak Haji Muhammad Soeharto bersikap 'tinggi glanggang colong playu.' Itu istilah Pak Harto yang artinya tidak meninggalkan tanggung jawab dan mengelak dari kepercayaan rakyat tersebut demi kepentingan negara dan bangsa," tegas Harmoko.
Tapi, ternyata itulah awal sebuah tragedi pembusukan dan pengkhianatan digulirkan. HM Soeharto memang terpilih kembali menjadi Presiden periode 1998-2003 pada Sidang Umum MPR, 1-11 Maret 1998. Didampingi BJ Habibie sebagai wakil presiden.
Namun, komponen mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat terus melancarkan demonstrasi meminta Presiden Soeharto dan Wapres BJ Habibie turun serta Golkar dibubarkan. Saat itu, Pak Harto masih terlihat yakin bahwa demonstrasi itu akan surut dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Maka pada awal Mei 1998, ia berangkat ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri KTT Nonblok. Saat berangkat, di bandara Halim Perdanakusuma, ia dilepas Wakil Presiden BJ Habibie, Fangab Feisal Tanjung, juga Ketua Harian ICMI Tirto Sudiro dan sejumlah menteri lainnya yang sebagian diantaranya kemudian mengkhianatinya.
Sementara, sepeninggal Pak Harto, dalam beberapa hari kemudian, suasana Jakarta semakin mencekam. Selain akibat demonstrasi mahasiswa makin marak, juga tersiar isu terjadi sesuatu misteri dalam tubuh ABRI. Misteri itu diwarnai arah pengelompokan dalam tubuh militer itu. Selain banyak aktivis pro demikrasi ‘hilang’ entah kemana, juga diisukan ribuan anggota militer ‘menghilang’ dari kesatuannya memembawa persenjataan lengkap dan amunisi cadangan.
“Apa yang sesungguhnya sedang terjadi di Indonesia, adalah suatu tanda tanya besar yang harus segera dicari jawabannya. Apakah suatu power game sedang dimainkan di Indonesia? Siapa yang bermain dengan kelompok bersenjata, serta bagaimana peta kekuatan gerakan sipil? Adalah sesuatu yang harus kita analisa bersama,” tulis sebuah majalah ketika itu. Beberapa pertanyaan yang sampai hari ini tetap misterius.
Suasana makin mencekam, pada 12 Mei 1998, akibat terjadinya penembakan mahasiswa di kampus Universitas Trisakti, yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Trisakti. Empat orang mahasiswa gugur. Mahasiswa makin ‘marah’. Hampir di seluruh kampus terjadi demonstrasi. Bahkan sebagian mulai keluar dari kampusnya. Bersamaan dengan itu, terjadi pembakaran mobil di sekitar parkir dekat Universitas Trisakti.
Bahkan, 13 Mei 1998, mahasiswa seperti dipancing untuk keluar dari kampusnya. Situasi di Universitas Katolik Atmajaya Jakarta justeru mengundang tanda tanya. Ada sekelompok demonstran yang melempari mahasiswa dalam kampus itu karena mereka tidak keluar dari kampusnya. Para mahasiswa tetap berada dalam kampus dalam suasana berkabung.
Besoknya, 14 Mei 1998, terjadilah malapetaka di Jakarta. Warga keturunan Cina menjadi sasaran. Pertokoan dan pusat-pusat perbelanjaan dibakar. Saat itu, Jakarta seperti tak punya petugas keamanan. Sementara para petinggi ABRI berada di Malang. Di lapangan sangat terasa ada provokator yang menggerakkan. Di beberapa tempat, ada teriakan: “Mahasiswa datang… mahasiawa datang!”
Dalam kondisi chaos itu, rupanya mahasiswa sangat jeli. Tampaknya, mereka menghindari dijadikan kambinghitam. Karena hari itu, dan besoknya, tidak ada demonstrasi mahasiswa yang keluar dari kampusnya. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang sebelumnya tidak biasa ikut demonstrasi, memilih tidak pulang dari kampus daripada terjebak di jalan yang penuh kerumunan.
Situasi ini memaksa HM Soeharto pulang lebih cepat dari jadual dari Mesir. Sebelum pulang, beredar isu bahwa ia akan dihadang oleh mahasiswa. Tapi Soeharto tetap pulang, tanpa terjadi penghadangan seperti diperkirakan sebelumnya. Sebelum pulang, di hadapan warga Indonesia di Mesir, ia menyatakan bersedia mundur jika rakyat menghendakinya. Saat itu, ia menegaskan tidak akan menggunakan kekuatan bersenjata melawan mahasiswa dan kehendak rakyat.
Setiba di Jakarta, HM Soeharto kemudian mengundang beberapa tokoh masyarakat, di antaranya Abdurrahman Wahid dan Nurcholis Madjid, tanpa Amien Rais dan Adi Sasono, untuk membicarakan pembentukan Komite Reformasi. Ia juga berencana merombak kabinetnya menjadi Kabinet Reformasi. Ia menawarkan reformasi secara gradual untuk mencegah terjadinya keguncangan.
Ia juga menerima rombongan rektor Universitas Indonesia. Mereka ini datang untuk meminta Presiden Soeharto berhenti dengan hormat. HM Soeharto mempersilahkan mereka menyampaikan aspirasi itu melalui MPR. Demonstrasi mahasiswa pun akhirnya terpusat ke gedung MPR/DPR. Mereka menduduki gedung legislatif itu.
Harmoko, yang menjabat Ketua MPR dan pimpinan MPR lainnya menampung desakan mahasiswa yang meminta Pak Harto turun. Di hadapan para mahasiswa itu, Harmoko menyatakan bahwa pimpinan MPR setuju dengan desakan mahasiswa untuk meminta Pak Harto mundur. Harmoko seperti tak terpengaruh atas pernyataannya saat meminta kesediaan Pak Harto untuk dicalonkan kembali menjadi presiden jauh hari sebelum SU MPR.
Pernyataan Harmoko ini kemudian dijelaskan (dibantah) Pangab Jenderal Wiranto sebagai bukan pernyataan institusi tapi lebih merupakan pernyataan pribadi.
HM Soeharto tentu dengan cermat terus mengikuti perkembangan itu. Sampai sore tanggal 20 Mei 1998, tampaknya ia masih yakin akan bisa mengatasi keadaan secara damai dengan membentuk Komite Reformasi dan merombak kabinet menjadi Kabinet Reformasi. Tapi keinginan baik Pak Harto ini disambut dingin berbagai kalangan bahkan tragisnya ditolak sebagian pembantunya (menteri) yang dibesarkannya.
Rupanya inilah detik-detik terakhir ia menjabat presiden. Hari itu, Rabu 20 Mei 1998 sekitar pukul 19:30, Pak Harto menerima Mantan Wakil Presiden Sudharmono di kediaman Jalan Cendana 8 Jakarta. Saat itu, menurut Sudharmono, Presiden Soeharto menyatakan tetap akan melaksanakan tugas-tugas kepresidenan dan segera akan mengumumkan pembentukan Komite Reformasi serta mengadakan perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII.
Sekitar setengah jam berikutnya, pukul 20.00, Wakil Presiden B.J. Habibie menghadap Pak Harto. Lalu sekitar pukul 20:30, Saadillah Mursyid diminta menemui Presiden Soeharto yang sedang bersama Wakil Presiden B.J. Habibie di ruang tamu kediaman Jalan Cendana 8 itu. Di hadapan Wakil Presiden BJ Habibie, Presiden Soeharto meminta Saadillah Mursyid, Menteri Sekretaris Negara, mempersiapkan naskah final: Keputusan Presiden tentang Komite Reformasi dan Keputusan Presiden tentang Pembentukan Kabinet Reformasi.
Saat itu, Presiden Soeharto menyatakan akan mengumumkan dan melaksanakan pelantikannya besok hari, Kamis 21 Mei 1998. Untuk keperluan itu Presiden Soeharto juga minta agar ruang upacara atau yang lazim disebut ruang kredensial di Istana Merdeka dipersiapkan.
Kemudian Wakil Presiden B.J Habibie pulang. Sementara itu, sebanyak empat belas orang menteri membuat pernyataan tidak bersedia ikut serta dalam Kabinet Reformasi yang direncanakan Pak Harto. Mereka itu adalah para menteri yang sebelumnya dibesarkan Pak Harto.
Lalu, sekitar pukul 21:00, setelah BJ Habibie pulang itu, Saadillah Mursyid mohon untuk bisa melanjutkan bertemu dengan Pak Harto. Dalam kesempatan itu, Saadillah Mursyid melaporkan bahwa sejumlah orang-orang yang direncanakan untuk menjadi anggota Komite Reformasi telah menyatakan menolak. Saadillah juga melaporkan adanya informasi bahwa empat belas orang menteri yang direncanakan akan duduk dalam Kabinet Reformasi menyatakan tidak bersedia ikut serta dalam Kabinet. Setelah itu, Saadillah pulang.
Tapi sekitar pukul 21:40, Saadillah Mursyid diminta menemui Presiden Soeharto lagi. Saadillah bergegas menuju ruangan di tempat biasanya Presiden menerima tamu, termasuk menerima para menteri. Saadillah terkejut karena Presiden tidak ada di ruangan itu. Ketika ditanyakan, barulah ajudan memberitahukan bahwa Presiden Soeharto menunggu di ruang kerja pada bagian kediaman pribadi.
Sekitar pukul 22:15 hari Rabu 20 Mei 1998 itu, HM Soeharto mempersilakan Saadillah duduk di sebelahnya. Kursi hanya ada satu, di situ HM Soeharto duduk. Lalu Saadillah dipersilahkan menggeser puff, sebuah tempat duduk empat persegi, agar bisa lebih dekat.
Setelah hening sejenak, kemudian HM Soeharto mengatakan: “Segala usaha untuk menyelamatkan bangsa dan negara telah kita lakukan. Tetapi Tuhan rupanya berkehendak lain. Bentrokan antara mahasiswa dan ABRI tidak boleh sampai terjadi. Saya tidak mau terjadi pertumpahan darah. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk berhenti sebagai Presiden, menurut Pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945.“
Lalu, kepada Saadillah sebagai Menteri Sekretaris Negara, diminta untuk mempersiapkan empat hal. Pertama, konsep ‘Pernyataan Berhenti dari jabatan Presiden RI’; Kedua, memberitahu pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat bahwa permintaan pimpinan DPR untuk bertemu dan melakukan konsultasi dengan Presiden akan dilaksanakan hari Kamis, 21 Mei 1998 pukul 09:00 di ruang Jepara Istana Merdeka; Ketiga, memberitahu Wakil Presiden BJ Habibie agar hadir di Istana Merdeka hari Kamis tanggal 21 Mei 1998 pukul 09:00 dan agar siap untuk mengucapkan Sumpah Jabatan Presiden di hadapan Ketua Mahkamah Agung; Keempat, memohon kehadiran Ketua Mahkamah Agung di Istana Merdeka hari Kamis 21 Mei 1998 pukul 09:00.
Saadillah pun segera memberitahu Pimpinan DPR, Wakil Presiden dan Ketua Mahkamah Agung melalui telepon. Malam sudah larut menjelang tengah malam. Lalu, bersama-sama staf, Saadillah segera mulai melakukan penyusunan naskah Pernyataan Berhenti Presiden. Setelah mendapatkan pokok-pokok dan arahan, Bambang Kesowo, waktu itu Wakil Sekretaris Kabinet, dan Soenarto Soedharmo, ketika itu Asisten Khusus Menteri Sekretaris Negara mulai menyusun konsep awal. Sementara Yusril Ihza Mahendra, ketika itu Pembantu Asisten (Banas) Menteri Sekretaris Negara, memberikan masukan-masukan terutama dari segi hukum tata negara.
Konsep disusun secara bersama-sama, sebagaimana layaknya suatu pekerjaan staf. Bukan hasil kerja orang perorangan. Setelah konsep diteliti dan dikoreksi beberapa kali, pada pukul 03:00 menjelang subuh tanggal 21 Mei 1998 naskah Pernyataan telah siap untuk diajukan kepada Presiden.
Naskah diajukan melalui prosedur yang sudah baku pada Sekretariat Negara. Konsep yang sudah diketik rapi diserahkan kepada Ajudan. Ajudan menaruh naskah itu di meja kerja Presiden.
Pagi harinya, Kamis, 21 Mei 1998 sekitar pukul 10:00 pagi di ruang upacara Istana Merdeka, yang lazim ketika itu disebut ruang kredensial, Presiden Soeharto menyampaikan pidato Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam pidatonya itu Presiden Soeharto antara lain menyatakan: “Saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII. Namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan Komite tersebut. Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara yang sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.”
“Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan pandangan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan pimpinan Fraksi-Fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini, pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998.“
Selepas itu, dengan ditemani puteri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) dan Saadillah Mursyid, Pak Harto melambaikan tangan meninggalkan Istana Merdeka pulang ke kediaman di Jalan Cendana 8. Ketika sampai di kediaman, sebelum duduk di ruang keluarga, Pak Harto mengangkat kedua belah tangan sambil mengucap: “Allahu Akbar. Lepas sudah beban yang terpikul di pundakku selama berpuluh-puluh tahun.“ Kemudian, putera-puteri dan keluarga menyalaminya.
Setelah itu, Pak Harto pun menjadi bulan-bulanan caci-maki dan hujatan. Bukan hanya dari orang-orang yang sebelumnya tidak sejalan dengan Pak Harto, melainkan lebih lagi dari para menteri dan tokoh-tokoh Golkar yang selama ini tak sungkan-sungkan melakukan berbagai cara untuk bisa mendekat. Bahkan BJ Habibie yang mengaku dibesarkan HM Soeharto juga tampak tanpa fatsoen politik mengambil sikap bahwa dalam politik tidak ada persahabatan yang kekal, hanya kepentinganlah yang abadi.
Mereka tidak segan-segan memosisikan Pak Harto dan keluarga Cendana ibarat keranjang sampah. Tempat pembuangan semua yang kotor. Bahwa semua kekotoran pada era Orde Baru ditimpakan ke pundak Pak Harto dan keluarganya. Sepertinya, HM Soeharto dan keluarganya sebagai satu-satunya yang melakukan korupsi pada era itu.
HM Soeharto pun ‘diasingkan’ dari Golkar yang dibesarkannya. Elit-elit Golkar malah yang duluan teriak agar Soeharto ditahan karena kejahatan-kejahatan yang dituduhkan kepadanya selama memerintah. Golkar yang sebelumnya lebih didonimasi pengaruh ABRI tampak bergeser lebih didominasi elit-elit ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).
Suatu tragedi tendensius konstitusi, yang kental diwarnai subjektivitas politik pun terjadi. Pada Sidang Istimewa MPR 13 November 1998 – MPR yang masih didominasi kekuatan Golkar hasil Pemilu 1997 – menetapkan Ketetapan MPR No.XI/MPR/1998. Pasal 4 ketetapan MPR itu berbunyi: “Upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya maupun pihak swasta/ konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tidak bersalah dan hak-hak asasi manusia.”
Penyebutan nama orang secara eksplisit – mantan Presiden Soeharto – dalam pasal ini tampak tendensius, absurd dan sangat diwarnai sifat subjektivitas politik serta di luar kelaziman sistem ketatanegaraan Indonesia. Bukankah sebaiknya format suatu Tap MPR merupakan garis-garis umum dari suatu kebijakan negara? Jadinya, pasal ini seperti hendak diposisikan hanya berlaku kepada mantan Presiden Soeharto, tetapi tidak berlaku bagi mantan presiden yang lainnya.
Tampaknya, itulah puncak pengkhianatan beberapa mantan menteri dan elit Golkar yang dibesarkannya. Kendati Pak Harto tidak pernah mengatakan secara eksplisit bahwa mereka ini mengkhianatinya. Tapi sikapnya yang sampai hari ini belum bersedia menerima kunjungan BJ Habibie dan beberapa mantan menteri dan elit Golkar lainnya bisa dipahami berbagai pihak sebagai indikasi ke arah itu.
Pak Harto pun menunjukkan ketabahan dan keteguhannya. Ia pun akhirnya sempat diadili dengan tuduhan korupsi, penyalahgunaan dana yayasan-yayasan yang didirikannya. Ia menyatakan bersedia mempertanggungjawabkan dana yayasan itu. Tapi, ia pun jatuh sakit yang menyebabkan proses peradilannya dihentikan.
Tapi tidak semua mantan menterinya tega mengkhianat, tidak mempunyai moral politik. Ada beberapa yang justeru makin dekat dengannya secara pribadi setelah bukan lagi berkuasa. Satu di antaranya adalah Saadillah Mursyid, mantan Menteri Sekretaris Negara. Saadillah menyatakan: “Mudah-mudahan saya terhindar dari orang-orang yang semasa Pak Harto memegang jabatan Presiden, selalu mendekat-dekat, menjilat dan mencari muka. Pada waktu Pak Harto tidak lagi menjadi Presiden orang-orang itu pula yang bersuara lantang menghujat, mencaci, melempar segala kesalahan kepada Pak Harto. Kelompok orang-orang seperti itu memperoleh kutukan Allah dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk, jahanam (Al Qur‘an, Surah Ar Ra’ad ayat 25).”
Sumber : www.soehartocenter.com
Rabu, Januari 16, 2008
Menunggu kematian sang legendaris
masih seperti hari-hari kemarin kah ??
Parta Suwanda